Friday, October 8, 2010

Respons Banjir Bandang Papua, Jangan Bicara Politik

Respons Banjir Bandang Papua, Jangan Bicara Politik. Bencana banjir bandang Papua, telah menelan korban tewas hampir 100 orang. Bahkan, kondisi di Wasior digambarkan hampir sama dengan kondisi Aceh pasca tsunami.

Chairun Nisa, Wakil Ketua Komisi VIII DPR, menyayangkan belum adanya pernyataan resmi dari pemerintah atas bencana tersebut. Meski hanya sebuah pernyataan, hal itu dinilai sebagai bentuk perhatian pemerintah atas apa yang menimpa rakyat di sana.

Pernyataan pemerintah pusat juga akan memacu penanganan yang dilakukan di lokasi bencana Banjir Bandang Papua. Menurut Chairun Nisa, pemerintah lebih memberikan porsi pada pernyataan politik.

"Pemerintah jangan hanya bicara politik dalam dan luar negeri terkait Banjir Bandang Papua, ayo segera Respons Banjir Bandang Papua, Jangan Bicara Politik. Bagaimanapun juga ini bencana besar, pemerintah harus menunjukkan perhatiannya," kata Chairun Nisa.

Chairun Nisa merespons tindakan cepat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang langsung turun ke lokasi. Akan tetapi, kementerian terkait, seperti Kementerian Sosial dan Kementerian Kesehatan, diharapkan juga melakukan penanganan terintegrasi untuk memastikan para korban tertangani dengan baik.
"Saya pikir harus segera ditangani korbannya banyak sekali. Pemerintah harus memberikan respons, korbannya sudah banyak sekali," ujarnya.

Apakah perlu penetapan sebagai bencana nasional? Menurut Chairun Nisa, hal itu perlu dikaji lebih jauh. Karena, ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi untuk menyatakan sebuah bencana sebagai bencana nasional.
Share:

Related Posts: